Belakangan ini, image instansi pemerintahan di mata masyarakat menguat. Seiring dengan kepercayaan masyarakat, instansi pemerintah mulai sadar dengan pentingnya meningkatkan image dan personal branding.
Dengan memasuki berbagai medium, termasuk yang bersinggungan dengan milenial, instansi pemerintah mulai berbenah diri untuk memperbaiki image tersebut. Terbukti dengan survei kepercayaan masyarakat yang meningkat, menjadi bukti bahwa pemerintah menjadi bagian dari masyarakat.
Dalam medium digital, pemerintah mulai sadar bahwa impact dari media sosial begitu besar. Beberapa lini pemerintahan mulai bersosialisasi dengan publik melalu akun media sosial. Bukti suksesnya public relation pada medium digital salah satu contohnya adalah akun Twitter @DitjenPajakRI.
Tak hanya memberikan sosialisasi tentang pajak secara formal, namun mereka juga menjawab pertanyaan-pertanyaan random seputar pajak yang dicetuskan oleh netizen. Cara menjawabnya pun juga bisa dibilang bisa memasuki topik yang ditanyakan, sehingga terlihat kedudukan percakapannya menjadi setara, bukan menempatkan menjadi akun yang lebih tinggi.
Ini merupakan bukti kongkret perlunya praktisi public relation pada instansi pemerintah dan penguasaan dalam digital public relation untuk membangun image dari instansi pemerintah. Menentukan arah pendekatan, cara berkomunikasi, medium untuk mengenalkan diri mereka adalah beberapa hal yang menjadi fokus seorang praktisi public relation untuk membentuk branding instansi pemerintahan yang lebih humanis.
Cara ini terbukti efektif, mencoba medium baru dalam membangun image dan personal branding terhadap instansi mereka dan memposisikan diri seperti netizen umum, sukses membuat kepercayaan publik terhadap instansi menjadi meningkat.
Comments
Post a Comment